alasan pria belum siap berkomitmen - Sebuah riset mengatakan, beberapa pria menampik menikah karena merasa belum juga temukan pasangan tepat dan belum juga siap memiliki komitmen. Menurut Alon Gratch, Ph. D., psikolog klinis sekaligus penulis buku If Men Could Talk, aspek terpenting sebagai pertimbangan lelaki sebelumnya mengambil keputusan untuk mengarungi kehidupan berumah tangga yaitu kesiapannya.
Sejumlah 49% lelaki menampik menikah karena merasa belum juga temukan pasangan tepat, sesaat bekasnya merasa belum juga siap memiliki komitmen. Kenyataannya, sejumlah 81% lelaki menikah yang diwawancarai National Marriage Proyek mengakui, salah satu alasan yang mengakibatkan mereka mengambil keputusan menikah yaitu karenanya adalah waktu yang tepat untuk berumah tangga.
Nah, berikut beberapa alasan yang mengakibatkan pria menampik untuk di ajak dalam sebuah ikatan pernikahan :
Memilih yang sempurna
Kita semua ketahui tak ada satu orang pun yang prima didunia ini, sehinga tak ada juga satu hubungan pun yang prima. Walau demikian, kerapkali diperlukan kedewasaan cara berfikir dan pengalaman untuk betul-betul mempercayai rencana itu.
Banyak menjalin hubungan dengan orang yang emosional yang mengambil keputusan meninggalkan kekasihnya karena merasa dapat memperoleh seorang yang lebih baik, yang lebih prima. Tetapi selanjutnya mereka juga akan mengerti kesempurnaan adalah suatu hal yang tidak mungkin diketemukan. Ketidaksempurnaan tersebut yang lalu digunakannya jadi alasan akhiri hubungan cinta.
Ingin bersenang-senang
Tak ada ukuran khusus tentang umur berapakah seseorang lelaki disebutkan siap menikah. Sama seperti dengan sistem pendewasaan mereka yang tidak sama tingkatan.
Walau demikian, setelah merangkak dari satu hubungan cinta ke hubungan cinta yang lain, selanjutnya mereka mengerti keinginan juga akan sebuah ikatan yang lebih dalam dengan seorang. Biasanya, kesadaran itu merasuki setelah beberapa besar rekan sesama lelakinya mulai melakukan hubungan serius dan mapan, hingga makin susah baginya temukan rekan untuk berhura-hura.
Hal semacam ini juga akan membuatnya bercermin tentang kehidupan asmara dan apa yang betul-betul dikehendakinya dalam kehidupan. Walau hidup melajang dapat seru dan mengasyikkan, kerapkali ada suatu bagian yang rasa-rasanya hilang. Ketika tersebut seseorang lelaki ingin temukan belahan jiwanya untuk lengkapi dianya.
Tidak mau cepat memiliki komitmen
Walau seseorang lelaki menyebutkan ia siap untuk sebuah hubungan periode panjang, Kamu akan tidak sempat dapat mengukur kesungguhannya sampai hadapi " kerikil-kerikil " kecil yang mengguncang hubungan. Bila dianya tidak betul-betul siap, dia akan tidak dapat menangani segi negatif itu.
Lelaki yang betul-betul siap untuk sebuah ikatan juga akan coba merampungkan problem apa pun yang dihadapinya dalam hubungan. Tetapi, bukanlah bermakna ia tidak sempat pikirkan peluang meninggalkan Kamu.
Walau demikian, selanjutnya dia mengerti kalau hubungan itu adalah prioritas utama baginya, hingga ketidaknyamanan apa pun yang perlu ditahannya selama menangani masalah itu dipandang sebanding. cara mencapai klimaks saat bercinta, bisa kamu ikuti agar lebih erat hubungannya dengan pasang.
Ambisi pribadi
Walau stereotip yang membagi peranan gender saat ini telah makin melonggar dan golongan lelaki tidak diinginkan sekali lagi jadi hanya satu pencari nafkah, jauh didalam hatinya banyak lelaki yang merasa cemas kalau mereka semestinya dapat jadi tumpuan hidup keluarga nantinya. Diluar itu, tidak bisa disangkal juga kalau banyak wanita yang masih tetap menginginkan hal itu.
Jadi, bila lelaki merasa dianya tidak bisa wujudkan keinginan dianya atau pasangannya, peluang besar dia juga akan menampik untuk ikut serta dengan serius untuk hindari perasaan tidak dapat. Hal tersebut dilakukan jadi salah satu cara membuat perlindungan egonya.
Berdasar pada survey National Marriage Proyek, sejumlah 47% lelaki sepakat akan tidak menikah sebelumnya mampu memiliki rumah sendiri, dan sejumlah 40% lelaki ingin dapat menyelenggarakan pesta pernikahan yang indah.
Tetapi uang bukanlah hanya satu alasan. Bila sang lelaki mengerahkan terlalu banyak energi dan waktu untuk menguber maksud yang lain, seperti naik jabatan atau menguber karir, tak ada apapun yang dapat ditawarkannya pada kekasih, baik dengan fisik ataupun emosional. Romantika jadi hal paling akhir yang juga akan dikuatirkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar